Archive for the 'Opini' Category

21
Sep
10

Moneter : Bank Indonesia Nilai Skenario IMF Terlalu Ekstrim

BI Nilai Skenario IMF Terlalu Ekstrim

lokasi: Home / Berita / Ekonomi / [sumber: Jakartapress.com]

Senin, 20/09/2010 | 21:29 WIB BI Nilai Skenario IMF Terlalu Ekstrim

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyatakan sudah melakukan pembicaraan awal saat International Monetary Fund (IMF) akan melakukan stress test alias tes ketahanan pada 121 bank di Indonesia. Namun BI keberatan, sebab skenario yang dipilih IMF dinilai terlalu ekstrim.

Kepala Humas BI Difi Ahmad Johansyah menyatakan, dalam penyusunan awal skenario dan metode stress test, telah ada pembicaraan di level teknis antara BI dan IMF. Dan dalam diskusi penyusunan skenario tersebut, BI telah berkeberatan. “Skenario risiko yg dipilih IMF sangat ekstrim dan negatif,” ujar Difi seperti dilansir situs Tempo, Senin (20/9/2010).

Pertama, BI beranggapan, skenario anjloknya ekonomi yang diusulkan tim IMF tidak selaras dengan kondisi ekonomi Indonesia kedepan. Kedua, BI beranggapan, pemerintah dan BI tentunya tidak akan tinggal diam jika keadaan ekonomi sudah mengkhawatirkan.

“Pasti akan mengambil langkah-langkah penyelamatan untuk mencegah hancurnya perekonomian. Artinya pemerintah dan BI pasti bertindak pre emptif untuk mencegah skenario krisis tersebut terjadi,” kilah Kepala Humas BI ini.

Ketiga, BI juga berkeberatan kalau nantinya hasil stress test ini disalah artikan di kemudian hari. Karena itu, kata Difi, hasil stress test yang dilansir bukanlah suatu prediksi atau ramalan, tapi gambaran yang terjadi jika ekonomi sudah sangat mengkhawatirkan.

Difi melanjutkan, hasil Noan Performing Loan yang terjadi akan sangat berbeda jika dasar skenarionya juga berbeda. “Kalau skenarionya lebih positif, maka NPL yg dihitung juga akan semakin baik,” kata Difi. Dan BI sendiri dalam melakukan stress test menggunakan skenario yg lebih sesuai dengan kondisi perekonomian. (*)

Selasa, 21/09/2010 08:15 WIB Inflasi 2,78% Sulit Terulang Ramdhania El Hida – detikFinance

Jakarta – Indonesia tidak akan pernah mengalami inflasi di bawah 5% jika menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 6%. Inflasi seperti tahun 2009 yang sebesar 2,78% akan sulit dicapai kembali. Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan menjelaskan, inflasi yang rendah pada tahun 2009 terjadi karena perekonomian dunia sedang kontraksi akibat krisis ekonomi tahun 2008. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang juga rendah, hanya 4,5%.”Peristiwa 2009 dimana inflasi 2,78% akan sulit kita capai. Pada 2009, inflasi 2,78% dilatarbelakangi krisis. Pertumbuhan cuma 4,5%, dunia kontraksi, harga komoditas rendah. Baru sekali imported inflation justru positif dan menurunkan inflasi,” ujar Rusman dalam rapat dengan Komisi XI DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/9/2010) malam.Rusman mencatat selama 10 tahun belakangan ini, tidak akan terjadi inflasi di bawah 5% jika pertumbuhan ekonominya di atas 6%.”Tapi dari pengalaman 10 tahun ini, kalau menargetkan pertumbuhan di atas 6%, tidak pernah terjadi inflasi di bawah 5%,” ujarnya.Oleh sebab itu, lanjut Rusman, dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3% pada tahun 2011, inflasi sebesar 5,3% merupakan target yang optimistis. Apalagi dengan keadaan perekonomian dunia yang masih menggeliat sehingga dapat memengaruhi imported inflation.”Kalau 2011, pertumbuhan 6,3%, maka inflasi 5,3% sudah termasuk terlalu optimis. Apalagi semua negara berusaha memperbaiki ekonomi, dan kecenderungan harga komoditas naik. Ini boleh jadi akan memengaruhi imported inflasi,” tandasnya. (nia/qom)

Baca juga :

Selasa, 21/09/2010 07:03 WIB
Resesi Dinyatakan Berakhir, Wall Street Melesat
Nurul Qomariyah – detikFinance


New York – Bursa Wall Street melesat ke titik tertingginya dalam 4 bulan terakhir, dipicu optimisme investor setelah adanya kabar yang menyebutkan resesi di AS secara resmi sudah berakhir sejak Juni 2009.

Investor kembali bersemangat setelah Biro Riset Ekonomi Nasional AS mengatakan, resesi terpanjang yang terjadi sejak perang dunia II secara resmi sudah berakhir pada Juni 2009. Namun itu tidak berarti perekonomian AS sudah berakhir pada kapasitas normalnya.

“Pengumuman dari Biro Riset Ekonomi Nasional itu adalah senjata yang manis, secara psikologis karena memberikan perkembangan lebih besar dari yang diharapkan pasar,” ujar Bruce McCain, chief investment strategist Key Private Bank seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/9/2010).

Pada perdagangan Senin (20/9/2010), indeks Dow Jones ditutup menguat 145,77 poin (1,37%) ke level 10.753,62. Indeks Standard & Poor’s 500 juga mengat 17,12 poin (1,52%) ke level 1.142,71 dan Nasdaq menguat 40,22 poin (1,74%) ke level 2.355,83.

Namun volume perdagangan masih sangat tipis yakni hanya sebesar 7,16 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahun lalu yang mencapai 9,65 miliar lembar saham.

Penguatan saham-saham terjadi sehari menjelang pertemuan Bank Sentral AS pada Selasa ini. The Fed diprediksi akan mempertahankan suku bunga rendah di kisaran 0-0,25% dan juga kebijakan moneternya guna mendukung pemulihan ekonomi AS.

(qom/qom)

Baca juga :

Selasa, 21/09/2010 07:32 WIB

Rekomendasi Saham IHSG Ikut Menunggu Rapat The Fed

Nurul Qomariyah – detikFinance

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin akhirnya mengalami koreksi setelah terus menerus melonjak menembus rekor tertingginya. Namun penguatan saham Bakrie 7 berhasil menahan laju penurunan IHSG.Pada penutupan perdagangan Senin, (20/9/2010), IHSG ditutup melemah 13,671 poin (0,40%) ke level 3.370,982. Sedangkan Indeks LQ 45 juga turun 4,703 poin (0,73%) ke level 634,599.Setelah koreksi tersebut, IHSG masih dalam posisi yang rawan koreksi. Kendati potensi penguatan IHSG masih ada selama perdagangan Selasa (21/9/2010) ini.”Kami melihat indeks berpotensi bergerak terbatas dengan menunggu hasil pertemuan oleh The Fed pada hari ini yang akan membahas kebijakan moneter di negara tersebut,” jelas eTrading Securities dalam analisisnya.”Indeks masih rawan terkoreksi, pergerakannya dalam jangka pendek cenderung mixed. Pergerakan indeks kami perkirakan berkisar antara 3310-3403,” ulas Erdikha Sekuritas dalam rekomendasinya.Sentimen positif datang dari penguatan bursa-bursa utama dunia. Bursa Wall Street melesat ke titik tertingginya dalam 4 bulan terakhir, dipicu optimisme investor setelah adanya kabar yang menyebutkan resesi di AS secara resmi sudah berakhir sejak Juni 2009.Pada perdagangan Senin (20/9/2010), indeks Dow Jones ditutup menguat 145,77 poin (1,37%) ke level 10.753,62. Indeks Standard & Poor’s 500 juga mengat 17,12 poin (1,52%) ke level 1.142,71 dan Nasdaq menguat 40,22 poin (1,74%) ke level 2.355,83.Sementara Bursa Jepang yang baru saja libur panjang juga langsung menguat. Indeks Nikkei-225 mengawali perdagangan Selasa dengan kenaikan 74,79 poin (0,78%) ke level 9.700,88.Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:eTrading Securities:Pada perdagangan hari Senin (20/9) IHSG ditutup melemah 0.4% ke level 3,370.98. Penguatan IHSG pada hari kemarin kembali dipimpin oleh grup B7 dan saham-saham second liner. Asing tercatat melakukan net buy sebesar 61 miliar dimana pembelian banyak terjadi pada sektor coal mining, metal dan semen. Untuk rekomendasi hari ini, kami melihat saham B7 serta saham second liner masih layak untuk dicermati. IHSG kami perkirakan bergerak pada kisaran 3,340 – 3,400, kami melihat indeks berpotensi bergerak terbatas dengan menunggu hasil pertemuan oleh The Fed pada hari ini yang akan membahas kebijakan moneter di negara tersebut. Saham pilihan untuk hari ini adalah BNBR, BBKP dan NIKL.Kresna Graha Sekurindo:Minimnya katalis hari ini membuat sebagian pelaku pasar mulai melakukan profit taking sehingga IHSG berada di teritory negative. Stochastic dan RSI menunjukkan sebagian big cap telah berada di area jenuh beli sehingga rawan koreksi.  Untuk hari ini IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3,330-3,415 dengan UNVR dan AALI.

Erdikha Sekuritas:IHSG ditutup melemah 13.67 point menjadi 3370.98 (-0.40%). Saham-saham sektor perbankan menjadi salah satu pemicu pelemahan indeks, Namun kenaikan saham grup Bakrie dan sektor konsumsi membuat pelemahan indeks tidak dalam. Indeks masih rawan terkoreksi, pergerakannya dalam jangka pendek cenderung mixed. Pergerakan indeks kami perkirakan berkisar antara 3310-3403. Saham-saham sektor konsumsi masih menarik untuk dikoleksi.

Finan Corpindo Nusa:Aksi profit taking sejumlah saham unggulan seperti PGAS, ASII dan BMRI menyebabkan IHSG terkoreksi namun aksi beli saham-saham Grup Bakrie berhasil menahan penurunan indeks. Untuk Selasa, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3.345 hingga 3.400. (qom/qom)

Selasa, 21/09/2010 08:11 WIB

GWM Naik, BI Yakin Tak Ada Kekurangan Likuiditas

Herdaru Purnomo – detikFinance

Jakarta – Kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) menjadi 8% diyakini Bank Indonesia (BI) tidak akan mengakibatkan terjadinya keketatan llikuiditas. Bank Sentral yakin kredit perbankan masih dapat tumbuh hingga 40% meski ada kebijakan itu.Demikian diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR-RI di Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Senin malam (20/09/2010).”Jadi tidak akan ada keketatan likuiditas. Kalau ditanyakan berapa kemampuan perbankan kita untuk salurkan kredit dengan adanya kenaikan GWM itu sebenarnya untuk capai kenaikan kredit 35-40% persen pun, likuiditas bank kita masih cukup,” ungkap Darmin.Darmin menambahkan, bank sentral melihat ada kelebihan likuiditas besar di pasar. Sehingga menurut Darmin, dalam situasi tekanan inflasi yang sudah muncul, kelebihan likuiditas tersebut bisa berperan untuk mendorong inflasi.”Karena itu, apa yang diwajibkan BI dengan menaikkan GWM dari 5% ke 8% itu salah satu cara untuk kurangi likuiditas,” jelasnya.Darmin pun menceritakan, pada tahun 2008, BI juga sempat menurunkan GWM sebagai upaya untuk memperbesar likuiditas di pasar karena menghadapi krisis yang terjadi.”Kemudian pemerintah mendesain sejumlah stimulus, termasuk memindahkan uang dari BI ke 3 bank BUMN, sehingga mengakibatkan terjadinya kelebihan likuiditas di pasar hingga saat ini,” tuturnya.Ia menambahkan, bank sentral juga menerbitkan aturan yang mengkaitkan LDR (Loan To Deposit Ratio) dengan GWM. Menurutnya, LDR perlu didorong naik karena agar kredit bisa terus bertambah.”Dan memang kita percaya, hal ini bisa dorong kredit dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Jika sekarang kredit sudah tumbuh 22% year on year maka kita optimistis kredit hingga 24% itu akan sampai dan mencukupi. pertumbuhan ekonomi hingga 6% di 2010,” imbuhnya. (dru/qom)

Baca juga :

Selasa, 21/09/2010 07:22 WIB

Harga Emas Lagi-lagi Cetak Rekor

Nurul Qomariyah – detikFinance


Foto: Reuters

New York – Harga emas kembali melonjak mencetak rekor terbarunya. Terus melemahnya dolar AS terus memicu investor untuk berburu logam mulia ini.Pada perdagangan Senin (20/9/2010), harga emas di pasar spot menembus US$ 1.283,70 per ounce sebelum akhirnya surut lagi. Harga emas akhirnya bertahan di level US$ 1.277,60 per ounce, naik dibandingkan penutupan akhri pekan lalu di level US$ 1.275,95. Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Desember tercatat naik 3,30 dolar ke level US$ 1.280,80 per ounce.Para pialang mengatakan, pasar kini sedang fokus menanti hasil pertemuan Bank Sentral AS (The Fed). Namun para ekonom memperkirakan tidak akan banyak program stimulus ekonomi baru yang akan diluncurkan The Fed. Kemungkinan The Fed mempertahankan kebijakan stimulusnya membuat para pialang merasa harga emas semakin bullish.  Harga emas dinilai masih rendah jika dilakukan penyesuaian terhadap inflasi, yang bisa mencapai US$ 2.200 per ounce. “Ada kemungkinan kita bia mendapatkan paling tidak beberapa petunjuk yang akan membawa ke pengenduran kebijakan dan itulah yang ingin didengarkan oleh pasar emas,” ujar Bill O’Neill, analis dari LOGIC Advisors seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/9/2010).Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah manager hedge fund besar seperti George Soros dan John Paulson terus memburu emas sehingga menyebabkan harganya melonjak hingga 17% hingga hari ini. Harga emas tercatat lebih tinggi dari indeks S&P 500, yang naik kurang dari 2% sepanjang tahun ini. “Semua orang berselancar di gelombang yang sama, dan jelas sekali dana-dananya. Kita tidak pernah melihat kenaikan seperti ini jika tidak ada uang besar dibaliknya,” ujar Miguel Perez-Santalla, vice president Heraeus Precious Metals Management.Namun pekan lalu Soros mengingatkan emas sudah mencapai puncak bubble dan kemungkinan tidak aman dan tidak bertahan selamanya. (qom/qom)

Baca juga :

20
Sep
10

Kenegarawanan : Politik Ibukota Baru dan Agenda Global

Perencanaan Kota Wajib Libatkan Warga

lokasi: Home / Berita / Ibu Kota / [sumber: Jakartapress.com]

Senin, 20/09/2010 | 03:32 WIB

Jakarta – Wacana pemindahan pusat pemerintahan dari ibukota sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kemacetan di Jakarta terus mendapatkan tanggapan beragam dari masyarakat. Banyak kalangan yang setuju dengan wacana tersebut. Namun, tak sedikit pula kalangan yang kontra atas digulirkannya wacana tersebut.

Terlepas dari pro dan kontra itu, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta, Djan Faridz, menyatakan, apapun perencanaan terkait kota Jakarta, sebaiknya melibatkan partisipasi warga. “Berbagai usulan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas kota tentu saja harus didukung. Perspektif perencanaan boleh saja berbeda-beda. Tetapi yang penting untuk menjadi perhatian adalah mengapa perencanaan-perencanaan sebelumnya tidak maksimal dan belum secara penuh mendapat dukungan warga dalam tahap implemetansinya,“ ujar Djan Faridz, Minggu (19/9).

Warga adalah stakeholder utama kota. Pembangunan kota berorientasi kepada kepentingan warga kota. Sumber daya alam juga dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan warga kota. Akan tetapi, pembangunan dan sumber daya alam tersebut memiliki keterbatasan. Karena kota adalah untuk warga dan segala kekurangannya akan menjadi beban warga, maka sudah sewajarnya warga dilibatkan dalam perencanaan kota.

“Pada kenyataannya sumber daya alam dan pembangunan di kota-kota tidak akan pernah memuaskan semua warga kota. Segala keterbatasan dari ketersediaan sumber daya alam, misalnya lahan untuk perumahan maupun penyediaan air bersih oleh pemerintah daerah, sarana transportasi, infrastruktur dan hal lainnya, akan menjadi beban warga kota. Sebagai pihak yang menanggung beban tersebut mereka seharusnya dilibatkkan dalam perencanaan kota, “ ungkap Djan Faridz.

Djan Faridz mengemukakan, warga harus dilibatkan dalam proses perencanaan dari tingkat yang paling bawah yakni rukun tetangga (RT). Selama ini hal itu juga telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Meski begitu, pelaksanaannya tentu harus diperbaiki dan ditingkatkan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Ajakan masyarakat untuk terlibat perlu dilakukan melalui publikasi di media massa dengan rentang waktu yang memadai. Jika proses ini dijalankan diharapkan berbagai kebijakan yang memiliki konsekuensi menjadi mudah untuk dinegosiasikan.

“Jika pemerintah pusat serius menjalankan berbagai pilihan terkait penyelesaian masalah kota Jakarta sebaiknya suara warga secara sungguh-sungguh didengarkan. Pemerintah pusat perlu berdialog dengan seluruh stakeholder kota, membuka saluran komunikasi langsung untuk warga dan kalau diperlukan melakukan survei untuk mengetahui lebih detail aspirasi warga Jakarta,” tandasnya. (Beritajakarta.com)

Jangan Terlalu Manut & Mengekor Agenda Globallokasi: Home / Berita / OPINI / [sumber: Jakartapress.com]Senin, 20/09/2010 | 08:13 WIB

Kegagalan Pasar Uang, Kembali ke Sektor Riil
Oleh: Syahganda Nainggolan (Sabang Merauke Circle/SMC)

KITA seringkali percaya begitu saja bahwa globalisasi akan menguntungkan kita. Hal ini mendorong pemerintah (dan DPR) membuat banyak kunjungan-kunjungan dan pertemuan-pertemuan internasional. Padahal, kita harus berhati-hati bahwa hal itu akan menyita perhatian yang sesungguhnya mungkin kurang begitu penting. Kita hendkanya mengubah cara berpikir dan harus insyaf. Kalau sebelumnya kita berpikir negara ini bisa dikelola dengan mekanisme pasar bebas dan global, dengan hancurnya (ekonomi ) Amerika dan sekarang negara-negara Eropa dalam krisis global, harusnya dapat dijadikan contoh, betapa sistem ekonomi yang mereka bangga-banggakan selama berabad-abad bisa seketika runtuh.

Dalam tataran interaksi global, tidak boleh kendali permainan diserahkan sepenuhnya kepada pasar global (pasar bebas). Apalagi mekanisme pasar tidak lepas dari kepentingan pemain-pemainnya, termasuk secondary market yang hanya menjual kertas. Sebuah hubungan ekonomi, yang meminjam Stiglitz (Free Fall, 2010), tidak jelas siapa berhadapan dengan siapa. Bila pasar uang (money market) terus dibiarkan berkembang tanpa batas, lambat laun akan semakin sedikit pemilik modal yang menanamkan modlanya dalam bentuk pabrik. Logika berpikir, kenapa mesti bersusah payah membuat sepatu dengan margin keuntungan kecil dan selalu berhadapan dengan tuntutan buruh, bila Sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat utang negara (SUN) dan sejenisnya memberikan bunga yang menggiurkan?

Dalam hal ini, peran negara harus mampu mengendalikan. Negara tidak boleh dikontrol orang-orang seperti itu. Karena memang pemilik uang lebih suka membungakan uangnya dan kenapa harus capek-capek kerja. Di sini peran negara mengatur, bagaimana pemilik uang mau menginvestasikan uangnya ke sektor riil. Maka perlu dibuat sejumlah aturan, misal seperti di negara-negara Skandinavia diberlakukan pajak progresif bagi pemilik tabungan dengan jumlah tertentu. Ini agar uang menjadi produktif. Tidak terus-terusan beranak di buku tabungan.

Di sisi lain, kahancuran Lehman Brother’s, perusahaan investasi ternama di Amerika Serikat, mestinya menyadarkan para pemburu rente, tidak selamanya uang mereka aman dengan melakukan investasi sektor finansial. Begitu juga dengan hancurnya harga-harga saham sejumlah perusahaan pada 2008 yang memiskinkan ribuan pemegang sahamnya. Dengan contoh itu mestinya membangkitkan kesadaran di kalangan pemilik uang, tidak sepenuhnya uangnya aman bila ditukar berlembar-lembar kertas saham atau obligasi.

Catatan lain adalah negara Islandia. Pemberian suku bunga tinggi, mirip SUN terjadi di Islandia. Kini negara itu mengalami krisis keuangan karena gagal bayar terhadap obligasi yang jatuh tempo. Artinya, para penanam uang dalam obligasi yang dikeluarkan pemerintah Islandia (yang kebanyakan orang Inggris dan Belanda) tidak mendapatkan kembali uangnya. Sedangkan negara Eropa lainnya, seperti Yunani, harus meratapi nasibnya seiring dengan besarnya utang mereka kepada pihak asing, seperti Goldman Sachs. Negara tersebut sudah bangkrut.

Demikian gambaran di atas cukup menjelaskan, betapa perilaku para pemburu rente, seperti menjadi kebiasaan sebagian pemilik uang kita, telah memicu terjadinya krisis berefek multiflier di Amerika dan Eropa. Sebuah krisis berkepanjangan di Amerika.  Dalam hal ini, sudah selayaknya pula pemerintah Indonesia meninjau ulang kebijakan pemberian suku bunga tinggi di SUN maupun BI (Bank Indonesia) untuk SBI. Sebab bila suatu saat terjadi gagal bayar, nasib bangsa ini sungguh-sungguh dipertaruhkan. Sebaliknya, pemerintah juga perlu membuat aturan yang menggairahkan bergeraknya sektor riil. Misal dengan mendorong otoritas Bank Sentral menurunkan suku bunga dan mendorong perbankan menyalurkan uangnya pada masyarakat.

Dalam hal usaha kecil menengah, pemerintah perlu memikirkan skema pembiayaan tertentu selain sungguh-sungguh mengucurkan kredit usaha rakyat (KUR). Janganlah KUR hanya ‘proyek’ pemilu, yang diusung bersama BLT (Bantuan Langsung Tunai). Kalau habis pemilu programnya tersendat-sendat tanpa arah. Soal KUR, barangkali saja pemerintah meragukan kesanggupan bayar penerima kredit. Kalau itu soal keraguan, maka di fungsi pengawasan yang harus ditingkatkan. Namun perlu diingat, dalam sejarahnya, pengusaha kecil lebih taat mengembalikan utang-utangnya dibandingkan pengusaha besar.

Selanjutnya, perlu dipertimbangkan, bunga pinjaman antara sektor yang satu dengan sektor lainnya perlu dibnedakan. Misal bunga pinjaman antara industri keramik dan dagang bakso. Sebab, break event point dan margin keuntungan berbeda-beda. Industri harus berbunga lebih murah. Dengan begitu akan lebih banyak pengusaha yang semula berdagang tergerak masuk ke sektor industri. Dengan industri berkembang akan menampung ratusan higga ribuan tenaga kerja. Bagi saya, bila semua pengusaha bergerak di sektor perdagangan itu adalah bahaya. Logikanya, kalau semua jadi pedagang, sektor industri yang menampung ribuan tenaga kerja mati, siapa pula yang membeli dagangannya? Sebaliknya, dengan bergairahnya sektor industri semakin banyak orang yang memiliki pendapatan, dengan sendirinya pula daya beli masyarakat meningkat dan sektor perdagangan pun bergairah.

Kesimpulannya, dengan terus bergeraknya krisis finasial global mestinya menyadarkan kita agar tidak membabi buta mematuhi agenda global seperti free trade agreement, bahkan isu-isu climate change yang mungkin merugikan pengusaha kelapa sawit kita misalnya, dan pengelolaan kebijakan ekonomi yang bertumpu sektor finansial semata. Sudah saatnya pemerintah merangkul dan memberikan kebijakan yang pro pengusaha dan buruh serta pengrajin dan pelaku usaha menengah kecil, untuk menggerakkan kembali era industrialisasi yang belakangan ini dilumpuhkan oleh kebijakan pasar bebas, khususnya pasar uang. (*)

20
Sep
10

Pasar Modal : Indeks Harga Saham Gabungan

Senin, 20/09/2010 07:09 WIB
Ulasan Sepekan
4 Alasan IHSG Bisa Spektakuler
Nurul Qomariyah – detikFinance

Jakarta – IHSG dan Rupiah terus menguat sensasional dalam 1 bulan terakhir. Bahkan Pada perdagangan pekan lalu, IHSG kembali bercokol pada level tertingginya dalam sejarah pada level 3384,65 sedangkan rupiah ditutup pada level 8.985 per dolar AS.

Analis dari PT BNI (Persero) Tbk, Muhammad Fikri mengatakan, trend penguatan IHSG dan rupiah pada dasarnya telah terjadi sejak awal tahun 2010. Posisi IHSG saat ini tercatat telah mengalami penguatan sebesar 31,42% sedangkan rupiah telah menguat 4,8% dibandingkan dengan posisi awal tahun 2010.

“Penguatan IHSG dan Rupiah ini didorong oleh masifnya dana asing yang masuk ke Indonesia sebagai cermin dari positifnya pandangan investor terhadap ekonomi Indonesia,” jelas Fikri dalam reviewnya, Senin (20/9/2010).

Ia pun membeberkan 4 alasan yang mendorong masifnya capital inflow ke Indonesia sejak awal tahun 2010:

1. Seperti diketahui pada Januari 2010 the Fitch Ratings meningkatkan rating Indonesia menjadi satu tingkat dibawah level layak investasi (investment grade), hal yang sama juga dilakukan oleh Standard & Poor’s pada Maret 2010 yang menaikkan rating utang Indonesia dua tingkat dibawah investment grade.

Seperti tidak ingin kalah, pada Juni 2010, Moody’s Investors Service juga menaikkan peringkat utang Indonesia dari outlook stabil menjadi positif dengan rating Ba2. Kondisi sebaliknya justru terjadi pada negara besar Eropa, sebagai dampak dari krisis utang yunani, The Fitch menurunkan rating utang Spanyol menjadi AA+ dengan outlook stabil dan merupakan yang pertama sejak tahun 2003.

Kondisi tersebut memaksa investor untuk mencari pasar baru untuk berinvestasi di luar Amerika dan Eropa yang masih diselimuti krisis, dan Indonesia menjadi salah satu pasar yang direkomendasikan oleh beberapa institusi keuangan dunia tersebut.

2. Masih dibulan juli 2010, IMF merilis laporannya yang menaikkan pertumbuhan ekonomi Asia, Lebih lanjut IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Asia akan dimotori oleh Indonesia bersama China dan India.

IMF melihat bahwa besarnya pasar domestik ketiga Negara tersebut akan memicu tumbuhnya ekonomi Asia, ditengah menurunnya permintaan pasar Eropa dan Amerika. IMF dalam laporannya bahkan merevisi target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 menjadi 6%. Selain karena faktor besarnya pasar domestik, Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga didorong oleh industri yang berbasis natural resources dengan karakter permintaan yang cenderung stabil.

Lebih lanjut, IMF juga menyebutkan Indonesia sebagai salah satu negara G-20 dengan investment return yang paling tinggi, mengingat tingkat suku bunga  Indonesia merupakan yang tertinggi di G-20. IMF menyebutkan spread antar bunga pinjaman dan bunga deposito Indonesia adalah tertinggi ke dua di G-20 setelah rusia, hal tersebut menarik minat investor untuk masuk ke Indonesia khususnya ke sektor perbankan.

“Investor melihat bahwa potensi laba untuk sektor perbankan Indonesia merupakan yang paling tinggi di antara anggota G-20 lainnya sehingga mendorong terus naiknya harga saham emiten perbankan di bursa,” urai Fikri.

3. Setelah IMF giliran World Economic Forum (WEF) yang memberikan pandangannya terhadap Indonesia. Berdasarkan laporan yang dirilis pada bulan lalu, WEF mencatatkan Indonesia sebagai Negara dengan kenaikan Indeks daya saing paling impresif di dunia.

Dalam laporannya, indeks daya saing Indonesia 2010 naik 10 tingkat ke posisi 44 dari 139 negara. Peningkatan tersebut didorong oleh semakin membaiknya kondisi makro ekonomi Indonesia serta meningkatnya indikator pendidikan Indonesia. Lebih lanjut, WEF menyebutkan bahwa Indonesia telah berhasil mempertahankan kondisi ekonominya tetap sehat selama masa krisis 2008.

Seperti diketahui utang Indonesia tercatat sebesar 27% dari total GDP, hal tersebut mencerminkan resiko utang Indonesia yang kecil. Rendahnya default risk terhadap obligasi yang diterbitkan Indonesia mendorong investor untuk berinvestasi di surat berharga yang diterbitkan Indonesia. Lebih lanjut, WEF menyebutkan Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke 18 dunia dengan total GDP sebesar US$ 539,4 milliar.

4. Yang terakhir giliran UK Trade & Investment (UKTI) yang memberikan pandangannya terhadap Ekonomi Indonesia. Perlu diketahui bahwa UKTI merupakan acuan investor di UK dalam berinvestasi. Dalam laporannya yang dirilis minggu lalu, UKTI menyebutkan bahwa Indonesia adalah Negara tujuan investasi pilihan investor ke empat dunia setelah China, Vietnam dan India. UKTI bahkan mengidentifikasi Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan jangka panjang yang paling tinggi di dunia.

Secara lansung, lanjut Fikri, pandangan institusi keuangan dunia tersebut telah mengarahkan investor untuk memilih Indonesia sebagai tujuan investasi sehingga mendorong massivenya capital inflow. Diluar pandangan tersebut, positifnya laporan keuangan emiten bursa pada semester I/2010 yang rata-rata mencatatkan pertumbuhan penjualan diatas 30% juga menjadi jawaban bahwa pandangan dari berbagai institusi keuangan dunia tersebut tidak salah.

“Untuk minggu ini, IHSG masih berpotensi menguat mengingat Dow Jones ditutup positif akhir pekan lalu, namun mengingat bursa saham Indonesia telah menguat cukup tinggi maka investor diingatkan untuk lebih selektif dalam memilih, karena potensi koreksi terhadap bursa sangat terbuka,” papar Fikri.

(qom/qom)

Baca juga :

20
Sep
10

PePoRa : Peringatan Rapat Raksasa IKADA 19 September 1945

Senin, 20/09/2010 09:33 WIB
Foke Pimpin Peringatan Rapat Raksasa Ikada di Monas
Laurencius Simanjuntak – detikNews


(foto: laurencius simanjuntak/detikcom)

Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) memperingati rapat raksasa Ikada 19 September 1945. Peringatan ini dihadiri pula sejumlah mantan pejuang yang merupakan saksi hidup rapat Ikada.

Peringatan ini digelar dengan upacara pagi di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, di bagian selatan, Senin (20/9/2010). Di tengah lapangan nampak sebuah panggung. Upacara dimulai sekitar pukul 08.00 WIB, dan dipimpin langsung oleh Foke.

Di kursi kehormatan, sejumlah mantan pejuang nampak hadir. Sebagian nampak menggunakan kursi roda, karena usia yang sudah lanjut. Sementara beberapa di antara mereka memakai tongkat.

Upacara diikuti Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta. Juga hadir Satpol PP dan perwakilan pelajar di Jakarta.

Dalam sambutannya, Foke meminta agar peringatan rapat Ikada dijadikan momentum untuk membangun kota Jakarta.

“Rapat raksasa Ikada adalah untuk meneguhkan sikap Indonesia yang telah memproklamasikan kemerdekaan sebulan sebelumnya bahwa Indonesia bukan negara boneka. Rapat ini hendaknya dijadikan momentum untuk membangun kota Jakarta,” jelas Foke.

(gun/asy)

Baca juga :

19
Sep
10

PePoRa : Pembakaran Al Quran di Springfield, Amerika Serikat

Bakar Alquran

Liputan 6

Liputan 6 – Jumat, 17 September
Pembakaran Alquran Ternyata Jadi Dilakukan

Liputan6.com, Springfiled: Pembakaran Alquran yang sebelumnya akan dilakukan oleh pendeta dari Florida Terry Jones, pada peringatan tragedi 11 September, urung dilaksanakan karena mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Namun ternyata oleh pendeta Bob Old dan Danny Allen. Mereka membakar Alquran di halaman belakang sebuah rumah di Springfileld, Amerika Serikat, Sabtu (11/9) silam.

Bob Old dan rekannya Danny Allen berdiri bersama di halaman belakang rumah tua. Mereka menyebut tindakan itu sebagai panggilan dari Tuhan. Mereka membakar dua salinan Quran dan satu teks Islam lainnya di depan segelintir orang, yang sebagian besar dari media.

Seperti dilansir Detroit News, ternyata pembakaran Alquran juga terjadi di Michigan. Sebuah Alquran dibakar di depan pusat ajaran Islam di kota tersebut.

Ryanne Nason, seorang cendekiawan Amerika Serikat, seperti dilansir sebuah koran lokal Mainecampus, Kamis (15/9), menyebut bahwa pembakaran yang dilakukan oleh sejumlah orang sangat menyedihkan dan memalukan. Di AS, negara yang dibentuk pada keyakinan kebebasan beragama, setiap orang diberikan hak untuk mempraktikkan agama yang mereka yakini, seperti Yudaisme, Islam, Kristen, atau tidak menganut agama sama sekali. Dengan membakar Alquran atau kitab suci agama lain, bayangan seluruh bangsa lain membuat AS adalah negara tanpa kelas dan tidak etis.

Sungguh ironis bahwa Terry Jones atau Bob Old merasa memiliki perlindungan berdasarkan amandemen pertama untuk membakar kitab suci agama lain yang ia tidak percaya. Padahal semua muslim di AS dilindungi oleh undang-undang konstitusional yang sama. Hal ini akan memeberikan cela pada reputasi Amerika.

Menurut Ryanne, orang beragama menggunakan moral yang kuat dan nilai-nilai, namun sekarang orang mendiskreditkan keyakinan mereka karena bersifat menghakimi dan intoleransi. Salah satu dari banyak alasan mengapa kita memiliki pasukan di Irak dan Afghanistan adalah untuk melawan penindasan dan penganiayaan agama terhadap penduduk negara di negara tersebut. Namun, saat ini ternyata warga negara Amerika sendiri yang melecehkan agama lain.

Di Chicago, Mohammed Kaiseruddin, Dewan Direksi Pusat Ajaran Islam memberikan gambaran terhadap pembakaran Alquran yang sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dianutnya. Ia mengatakan kepada Huffington Post hari ini, “Kami merasa seperti kita sudah menjadi korban. Ketika kami memegang Alquran, kami memperlakukannya dengan sangat hormat. Kami tidak pernah menaruh salinan Alquran di lantai. Sejak kecil, kami selalu mengingatkan anak-anak untuk menghormati kitab suci ini. Kami juga mengajarkan kepada mereka ketika selesai membaca Alquran, mereka menutup dan menciumnya, lalu menyimpannya”. (Huffington Post/Mainecampus/Detroitnews/DES/IAN)

19
Sep
10

Uang Rakyat : Anggaran Plesiran Wakil Rakyat dan Pemerintah

Minggu, 19/09/2010 18:05 WIB
Biaya Studi Banding DPR Rp 1,7 M per RUU
Elvan Dany Sutrisno – detikNews


foto: detikcom

Jakarta – Biaya pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) di DPR sangat tinggi. Khusus untuk studi banding ke luar negeri oleh Panja DPR sebelum RUU bersangkutan disusun sudah memakan biaya Rp 1,7 miliar.

“Setiap pembahasan RUU ada jatah plesiran ke 3 negara, diikuti 13 anggota Panja dan 2 orang dari sekretariat. Untuk setiap RUU dialokasikan Rp 1,7 miliar untuk plesiran, baik RUU inisiatif DPR maupun usul Pemerintah,”  ujar Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Yuna Farhan, kepada detikcom, Minggu (19/9/2010).

Selain pembahasan UU yang ditambahi biaya plesiran yang sangat mahal, setiap alat kelengkapan di DPR juga diberi keleluasaan plesiran ke luar negeri. Masing-masing mendapat jatah alokasi dana sesuai dengan jarak negara tujuan studi banding.

“Juga ada bagi-bagi jatah anggaran plesiran seluruh komisi dan kelengkapan DPR seperti Baleg, BAKN, BURT, BK, BKSAP, juga Pimpinan DPR. Rata-rata Rp 1 miliar per negara tujuan disesuaikan dengan jarak kunjungan,” papar Yuna.

Berikut adalah daftar perincian Daftar Isian Pelaksaan Anggaran (DIPA) plesiran DPR ke luar negeri pada tahun 2010 yang dikumpulkan Fitra.

1. Kunker LN dalam rangka penetapan RUU inisiatif  DPR, Rp 17,8 miliar
2. Kunker LN Baleg,  Rp 2 miliar
3. Kunker LN dalam rangka pembahasan RUU usul DPR, Rp 26,7 miliar
4. Kunker LN BAKN, Rp 940 juta
5. Kunker LN 11 Komisi, Rp 14,9 miliar
6. Kunker LN Komisi kasus spesifik, Rp 2,2 miliar
7. Kunker LN Badan Anggaran, Rp 2 miliar
8. Delegasi dalam kegiatan organisasi parlemen internasional, Rp 8,1 miliar
9. Delegasi dalam kegiatan parlemen regional, Rp 4 miliar
10. Kunjungan teknis LN BKSAP ke Australia, Qatar, Suriah, China, Korea Utara, Mexico, dan Afrika Selatan, Rp 6,8 miliar
11. Kunker LN BK, Rp 1,6 miliar
12. Studi komparasi pengelolaan anggaran parlemen BURT, Rp 3 miliar.
13. Kunker LN Pimpinan DPR RI, Rp 15,5 miliar
(van/lh)

Baca juga :

 

Minggu, 19/09/2010 17:10 WIB
Anggaran Perjalanan ke Luar Negeri Pemerintah & DPR Rp 19,5 T
Elvan Dany Sutrisno – detikNews


foto: detikcom

Jakarta – Perjalanan dinas yang dilakukan rutin oleh Pemerintah dan DPR memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk tahun 2010, dana sebesar Rp 19,5 triliun disiapkan untuk keperluan ke luar negeri Presiden, Kementrian, DPR, dan lembaga negara lainnya.

“Total dana untuk perjalanan dinas termasuk ke luar negeri pemerintah, DPR, dan lembaga negara lainnya sebesar Rp 19,5 triliun. Itu belanja perjalanan luar negeri untuk tahun 2010,” ujar Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Yuna Farhan, kepada detikcom, Minggu (19/9/2010).

Yuna menuturkan, anggaran tersebut jumlahnya terlalu besar. Anggaran yang disediakan untuk perjalanan dinas ke luar negeri pejabat negara bahkan empat kali lipat dari biaya Jamkesmas.

“Itu empat kali lipatnya Jamkesmas yang hanya Rp 4,6 triliun untuk tahun 2010,” keluh Yuna.

Anggaran perjalanan ke luar negeri terbesar dimiliki Presiden yakni sebesar Rp 179 miliar. Rangking kedua ditempati oleh DPR dengan anggaran sebesar Rp 170 miliar.

“Rangking ketiga ditempati Kemenkes sebesar Rp 145 miliar. Ini sangat ironi karena target jaminan kesehatan tidak tercapai,” keluhnya.

Yuna memaparkan data tersebut dikumpulkan dari data dipa anggaran Kementerian dan DPR yang dikumpulkan oleh Fitra. “Sejak KIP (UU Kebebasan Mendapatkan Informasi Publik) diberlakukan, kami langsung melakukan uji rincian dipa anggaran dari seluruh Kementerian. Kami harap bisa makin mengoptimalkan kontrol publik terhadap lembaga negara,” tutupnya.
(van/ndr)

Baca juga :

19
Sep
10

Politik Bahan Bakar Minyak : Penataan Ulang Pasokan dan Konsumsi

Jatah Premium & Solar Bakal Habis Awal November

lokasi: Home / Berita / Ekonomi / [sumber: Jakartapress.com]

Jumat, 17/09/2010 | 16:36 WIB Jatah Premium & Solar Bakal Habis Awal November

Jakarta – PT Pertamina (Persero) memperkirakan jatah BBM bersubsidi yaitu premium dan solar sebesar 32,628 juta kiloliter (KL) akan habis pada awal November mendatang. Saat ini pemerintah menyiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasinya.

“Kita ketahui berdasarkan informasi dari Pertamina kalau kita tidak melakukan sesuatu maka dikhawatirkan awal November ini BBM bersubsidi akan habis,” ujar Kepala Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), Tubagus Haryono usai acara halal bihalal di Kantor BPH Migas, Jl. Kapten Tendean, Jakarta, Jumat (17/9/2010).

Untuk itu, lanjut Tubagus, pemerintah saat ini tengah menyiapkan berbagai cara untuk menekan lonjakan konsumsi BBM bersubsidi di masyarakat. Pembatasan tidak hanya dilakukan dari sisi pasokan, tapi juga dari sisi konsumsi.

Untuk membatasi penjualan BBM bersubsidi yaitu solar dan premium di kawasan-kawasan elit di Indonesia, pemerintah menugaskan Pertamina untuk mengurangi jumlah dispenser premium dan solar yang ada di kawasan itu, kemudian menggantinya dengan dispenser BBM non subsidi.

Rencananya kebijakan ini akan diterapkan mulai akhir September. “Itu diterapkan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Mungkin awal-awalnya akan diterapkan di Jakarta,” jelasnya.

Sementara dari sisi konsumsi, pemerintah saat ini tengah merevisi Peraturan Presiden (Perpres) No.55/2005 tentang Harga Jual Eceran Bahan Bahan Bakar Minyak (BBM) Dalam Negeri.

Dengan merevisi Perpres tersebut maka kriteria mengenai siapa saja yang boleh dan tidak boleh mengkonsumsi BBM bersubsidi akan diubah. Revisi Perpres ini nantinya akan digunakan sebagai payung hukum pembatasan konsumsi BBM bersubsidi bagi pengguna mobil yang diproduksi tahun 2005 ke atas.

“Selain payung hukum, Pertamina juga harus menyiapkan infrastruktur peralatannya. Misalnya, alat deteksinya apakah akan menggunakan stiker atau chip atau seperti apa, itu yang sedang kami bahas dengan Ditjen Migas, Ditlantas, dan Gaikindo dan berbagai pihak yang terkait. Jadi ini butuh waktu untuk persiapannya,” jelasnya.

Selain dapat menghemat konsumsi BBM bersubsidi pada transportasi darat, lanjut tubagus, revisi Perpres ini juga memungkinkan adanya penghematan penggunaan BBM bersubsidi dari transportasi laut.

Seperti diketahui, dalam Perpres tersebut disebutkan bahwa semua kapal yang berbendera Indonesia boleh menggunakan BBM bersubsidi. Sementara ada azas cabotage yang memerintahkan seluruh kapal yang beroperasi di Indonesia wajib berbendera Indonesia.

“Akibatnya semuanya harus memperoleh BBM subsidi dan itu diperhitungkan akan menambah beban BBM Subsidi sebesar 1,5 juta KL. Nah oleh karena itulah, ini perlu penyempurnaan apakah nanti special kargo yang diberi atau nelayan saja,” katanya.

Sejumlah langkah antisipasi itu harus dilakukan karena hingga bulan Juli saja, rata-rata realisasi konsumsi tiga jenis BBM bersubsidi yang sudah disalurkan mencapai 21,83 juta kiloliter atau 59,8% dari kuota BBM bersubsidi yang sudah ditetapkan dalam APBN-P 2010 sebesar 36,5 juta kiloliter (KL).

Berdasarkan catatan BPH Migas, sepanjang Januari-Juli 2010, volume Premium yang terjual mencapai 13 juta kiloliter (KL) atau 60,65% dari kuota APBN-P 2010 yang dipatok di level 21,434 juta KL.

Sementara untuk solar telah terjual sebanyak 7,38 juta KL atau 65,92% dari kuota 11,194 juta KL. Sedangkan, konsumsi kerosine (minyak tanah) mencapai 1,45 juta kiloliter atau sekitar 38,15% dari kuota 3,8 juta KL minyak tanah yang ditetapkan dalam APBN-P 2010. “Kalau kita tidak melakukan sesuatu nanti dikhawatirkan akan habis,” tambahnya.

Premium & Solar di Kawasan Elit Dibatasi Mulai Akhir September
Pemerintah akan mempercepat pembatasan pendistribusian BBM bersubsidi yaitu solar dan premium di kawasan-kawasan elit di Indonesia mulai akhir September. “Klusterisasi penjualan BBM bersubsidi harus segera mungkin dilakukan. Mudah-mudahan akhir bulan ini sudah bisa,” kata Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono.

Tubagus menyatakan dirinya telah mengirimkan surat kepada PT Pertamina (Persero) agar bisa melakukan persiapan agar kebijakan ini bisa segera diterapkan di kawasan elit yang berada di kota-kota besar.

Menurutnya, kebijakan ini tidak sulit untuk diterapkan karena Pertamina hanya harus mengganti dispenser premium dan solar dengan dispenser BBM non subsidi. “Ini harus cepat dilakukan agar penggunaan BBM bersubsidi sudah bisa dihemat,” jelasnya.

Hingga kini Tubagus masih belum dapat menyebutkan secara rinci di wilayah mana saja pembatasan pendistribusian BBM bersubsidi ini akan dilakukan. Ia juga belum mengetahui berapa jumlah dispenser premium dan solar yang akan dikurangi dan diganti dengan dispenser BBM non subsidi.

“Itu semua kami serahkan kepada Pertamina. Begitupun juga untuk jatah volume BBM subsidi di kawasan elit pada setiap kotanya, itu Pertamina yang akan urus” katanya.

Seperti diketahui, awalnya pemerintah akan membatasi pendistribusian BBM bersubsidi di kawasan-kawasan elit di Indonesia mulai Oktober mendatang. Pembatasan konsumsi itu dilakukan dengan mengganti dispenser BBM bersubsidi di daerah-daerah elit tersebut dengan BBM non subsidi.

Selain itu, pemerintah juga masih menggodok pembatasan konsumsi BBM bersubsidi berdasarkan tahun pembuatan kendaraan. Jika kedua kebijakan ini diterapkan maka jumlah BBM bersubsidi yang dapat dihemat yaitu sekitar 800-850 juta KL per tahun.

YLKI: Semua Mobil Pribadi Dilarang Pakai Premium
Yayasan Lembaga Konsumsen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah bersikap tegas dengan melarang seluruh mobil pribadi menggunakan BBM bersubsidi seperti premium. Menurut Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, seluruh opsi pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang digodok pemerintah, secara teknis akan sulit diterapkan di lapangan.

“Pemerintah ini nyalinya kecil, mencari berbagai untuk mengurangi konsumsi BBM bersubsidi, tapi sulit untuk diterapkan. Seharusnya pemerintah yang tegas memutuskan mobil pribadi tidak boleh pakai BBM bersubsidi,” ujar Tulus, Jumat (17/9/2010).

Tulus justru mempertanyakan keberpihakan pemerintah jika para pemilik mobil yang masuk golongan mampu masih terus mendapatkan BBM bersubsidi. “Masa tarif kereta api ekonomi yang digunakan masyarakat kelas bawah akan dinaikkan, sementara mobil pribadi masih disubsidi. Lalu di mana keberpihakan pemerintah?” katanya.

Ia pun menilai BBM bersubsidi sebenarnya hanya layak dikonsumsi oleh transportasi umum sehingga seluruh kendaraan pribadi termasuk motor seharusnya dilarang untuk menggunakan solar dan premium. Saat ini, 70 persen BBM bersubsidi habis dikonsumsi oleh kendaraan roda dua itu.

“Tapi karena pemilik motor belum tentu orang mampu dan secara politis ini juga sulit direalisasikan dalam waktu dekat, maka sebaiknya mobil pribadi dulu yang dilarang, baru motor. Jadi mau tidak mau memang harusnya kendaraan umum saja yang disubsidi,” jelasnya. (*/dtc/red)

19
Sep
10

Anti Kejahatan Komputer FBI

Rabu, 23/07/2008 05:48 WIB
Laporan dari AS
Bertemu Agen FBI Betulan
Nurul HidayatiNenden Novianti – detikNews


Steve dan peserta IVLP (Dok. detikcom)

Indianapolis – Saya mengenal sosok agen Federal Bureau of Investigation (FBI) dari film-film buatan Hollywood yang saya tonton sejak kecil. Gambaran yang terekam di kepala adalah petugas-petugas berambut cepak dengan senjata terkokang, mengenakan jaket hitam bertuliskan FBI di punggungnya. Adegan-adegan ketika mereka sedang menggeledah rumah orang yang dicurigai sebagai pelaku kejahatan, atau sedang menangkap tersangka, begitu membekas di ingatan hingga saya besar.

Akhirnya saya tadi bertemu langsung dengan seorang agen FBI betulan dalam diskusi mengenai kejahatan komputer (cyber crime) yang berlangsung di kantor Symphony Centre, East Washington Street, Indianapolis, ibukota negara bagian Indiana, AS, Senin 21 Juli 2008.

Steve M.Kelly, Supervisor Agen Khusus dari Squad C-2 yang menemui kami, para peserta International Visitor and Leadership Program (IVLP) yang diundang Deplu AS, rasanya lebih mirip seorang pengusaha atau eksekutif sebuah perusahaan.

Mengenakan setelan jas warna hitam, kemeja putih dan dasi merah, tubuhnya tampak tidak terlalu tinggi untuk ukuran orang bule. Wajahnya kelimis dengan rambut tercukur rapi, sambil tersenyum mengajak berkenalan. Tapi bila diteliti, yang membedakannya dari pengusaha atau eksekutif biasa, di pinggang kanannya terselip pistol.

Steve yang sudah 6 tahun menangani masalah kejahatan komputer di Indianapolis ini menjelaskan, bahwa ada empat area yang menjadi tanggung jawab timnya. Keempat area itu adalah penyusupan komputer, distribusi online pornografi anak, pelanggaran hak intelektual, internet fraud dan pencurian identitas yang dilakukan menggunakan komputer dan internet.

Dari keempat area itu,menurut Steve, masalah yang dampaknya paling merugikan lagi, korban adalah kejahatan pencurian identitas. “Pencurian identitas ini biasanya digunakan oleh si pencuri untuk mengambil kredit dari bank, membeli barang, dan menguras isi rekening bank pemilik identitas, kata agen yang berlatar pendidikan teknik sipil ini.

Sedangkan masalah lain yang cukup serius adalah distribusi pornografi anak-anak melalui internet. “Di Indianapolis ada banyak laki-laki kulit putih yang suka mendownload foto-foto atau video porno anak-anak,” katanya.

Sayangnya situs-situs itu sekarang cukup cerdas untuk tidak menempatkan hostingnya di Amerika Serikat, tapi di luar negeri. Karena bila perusahaan hosting yang digunakan situs-situs tersebut berada di Amerika, maka FBI berhak untuk menutup situs itu. Undang-undang di AS juga bisa menghukum orang-orang yang memiliki foto-foto atau video yang berisi pornografi anak.

Selain menangani kasus-kasus kejahatan komputer yang terjadi di Indianapolis dan negara bagian Indiana, Steve dan anggotanya juga menangani kasus-kasus berskala nasional bahkan internasional yang melibatkan kerjasama antarnegara. Seperti masalah terorisme yang menjadi prioritas utama pemerintah AS saat ini.

“Salah satu tugas kami juga mengawasi komunikasi yang dilakukan para teroris ini melalui internet. Pertukaran ide ataupun proses rekruitmen. Atau bahkan rencana penyerangan. Itu jadi prioritas tugas kami secara nasional untuk menjaga penyerangan terhadap sarana infrastruktur milik negara,” jelasnya.

Kejahatan lain yang dilakukan teroris, kata Steve, adalah mengubah tampilan depan sebuah website dan mengisinya dengan pesan-pesan yang ingin disampaikan para teroris tersebut.

Tak Mudah Menyadap

Meskipun begitu Steve dan koleganya di satu sisi lain harus menegakkan konstitusi, salah satunya Amandemen Pertama yang menjunjung tinggi kebebasan berbicara. Untuk bisa menyadap percakapan telepon atau membuka alamat email seseorang, FBI memerlukan persetujuan dari hakim.

“Kami harus mengisi formulir untuk menjelaskan kepada hakim alasan mengapa kami perlu melakukan penyadapan terhadap email dan percakapan telepon orang tersebut. Dan itu bukan prosedur yang mudah karena hakim merupakan bagian dari yudikatif, sedangkan FBI yang berada di bawah Departemen Keadilan merupakan bagian dari eksekutif. Hakim pun bisa menolak permintaan kami itu. Bila tak disetujui hakim, maka kami tak akan bisa melakukan penyadapan itu,” katanya.

Tim yang dipimpin Steve terdiri dari 12 orang agen yang bertugas secara penuh waktu, dan banyak informan yang tersebar di masyarakat dengan berbagai profesi. Misalnya politisi, pimpinan sebuah organisasi, pekerja media, mahasiswa, dan petugas yang bekerja untuk ISP.

“Kami merekrut orang-orang yang memiliki akses terhadap pelaku kejahatan untuk menjadi informan kami. Meskipun begitu untuk merekrut seorang wartawan atau politisi diperlukan persetujuan tingkat tinggi,” jelasnya.

Squad C-2 Agen Khusus untuk menangani kejahatan komputer ini dibentuk pada tahun 2002. “Kami mempekerjakan para ahli ilmu komputer dari berbagai universitas, ahli digital forensik, dan jaringan komputer, “paparnya.

Saat ini, kata Steve, di setiap kantor FBI wilayah negara bagian pasti ada 1 divisi khusus yang menangani kejahatan komputer. “Kecuali di kota-kota tertentu seperti Washington DC dan San Fransisco, kantor FBI setempat memiliki 5 divisi yang khusus kejahatan komputer,” ujar pria banyak tawa ini.

DVD Bajakan

Kejahatan komputer yang termasuk area penanganan Steve adalah pelanggaran hak cipta intelektual. “Sering terjadi film yang belum dirilis di bioskop, tapi sudah tayang di internet atau sudah ada DVD bajakannya yang beredar di kaki ima. Tentu saja ini sangat merugikan perusahaan film yang membuatnya, karena membuat mereka kehilangan potensi pendapatan yang cukup besar. Saya kira itu juga yang terjadi di Indonesia kan?” katanya.

Kejahatan di area ini juga berupa penyusupan ke jaringan komputer milik sebuah perusahaan dan mencuri data hasil riset atau pengembangan yang dilakukan perusahaan tersebut.

Internet fraud juga adalah hal yang cukup memusingkan Steve, karena sering terjadi kasus perusahaan online yang menerima pembayaran tapi tak mengirimkan barang yang sudah dibayar, atau pembeli yang membeli barang tapi kemudian membayarnya dengan cek palsu.

“Apa pun yang menghasilkan uang dari internet secara ilegal, dari hasil investigasi kami kebanyakan uang hasil kejahatan itu kemudian dikirim ke organisasi-organisasi kejahatan di Eropa Timur,” tutup Steve. (nrl/gah)

19
Sep
10

Kenegarawanan : Jiwa Kemerdekaan dan Kearifan Lokal

Jiwa Kemerdekaan

Suasana peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun ini terasa hambar, tanpa jiwa. Tidak bisa dikatakan karena bertepatan dengan bulan puasa, karena proklamasi kemerdekaan Indonesia sendiri bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.

Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terdapat pengakuan yang penuh rasa syukur bahwa kemerdekaan Indonesia bisa dicapai “Atas berkat rahmat Allah yang Mahakuasa”. Dengan pengakuan ini, pemenuhan cita-cita kemerdekaan Indonesia untuk mewujudkan suatu kehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur mengandung kewajiban moral.

Di bawah bimbingan moral Ketuhanan yang memimpin cita-cita negara kita, semua manusia dipandang setara dan bersaudara, yang mengandung keharusan untuk menghormati kemanusiaan universal serta mengembangkan tata pergaulan dunia yang adil dan beradab. Dalam ungkapan Hatta, “Pengakuan kepada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa mengajak manusia melaksanakan harmoni di dalam alam, dilakukan terutama dengan jalan memupuk persahabatan dan persaudaraan antara manusia dan bangsa.”

Penghayatan jiwa kemerdekaan seperti itulah yang melahirkan para pemimpin negara yang berjiwa besar di masa lalu, yang mampu mempertahankan kedaulatan bangsa. Sejarah mencatat, bagaimana delegasi Indonesia di bawah pimpinan Sutan Sjahrir berhasil meyakinkan Sidang Dewan Keamanan PBB di Lake Success, pada Agustus 1947, untuk mengakui eksistensi bangsa Indonesia, meskipun pada saat itu Indonesia belum menjadi anggota PBB.

Dengan penghayatan jiwa kemerdekaan itu pula, perlawanan gerilya kita, dengan alutsista yang terbatas bisa mengatasi agresi Belanda yang memaksanya kembali ke meja perundingan. Di bawah pimpinan Hatta, delegasi Indonesia ke Konferensi Meja Bundar berhasil pulang dengan membawa pengakuan kedaulatan bagi Indonesia pada Desember 1949.

Jiwa kemerdekaan itu juga yang membuat Indonesia berhasil memperjuangkan konsepsi negara kepulauan di PBB. Ketika kedaulatan Republik Indonesia dicapai, Indonesia belum menjadi negara kepulauan. Berdasarkan Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939, batas laut teritorial Indonesia hanya 3 mil dari garis pantai pulau, sehingga perairan di antara pulau-pulau yang jaraknya lebih dari 3 mil adalah laut internasional. Itu berarti, secara fisik lautan menjadi pemisah pulau-pulau Indonesia, yang bertentangan dengan konsepsi kewilayahan Indonesia yang tidak membedakan penguasaan antara laut dan darat (tanah-air).

Pada 13 Desember 1957, Pemerintah RI, melalui deklarasi Perdana Menteri Ir. Djuanda, mengklaim seluruh perairan antarpulau di Indonesia sebagai wilayah nasional. Dengan ini, Indonesia ingin memproklamasikan diri sebagai negara kepulauan, dengan upaya memperpanjang batas laut teritorial menjadi 12 mil dari pantai, yang kemudian diperjuangkan untuk mendapatkan pengakuan internasional di PBB.

Dengan perjuangan diplomasi dan penggalangan dukungan internasional, akhirnya Deklarasi Djuanda diterima dan ditetapkan di dalam Konvensi Hukum Laut PBB. Pada 1982 lahirlah konvensi kedua PBB tentang Hukum Laut, yang mengakui konsep negara kepulauan, sekaligus juga mengakui konsep zona ekonomi eksklusif (ZEE).

Dengan konvensi ini, Indonesia mendapat pengakuan dunia atas tambahan wilayah nasional sebesar 3,1 juta kilometer persegi wilayah perairan dari hanya 100.000 kilometer persegi warisan Hindia Belanda, ditambah dengan 2,7 juta kilometer persegi zona ekonomi eksklusif, yaitu bagian perairan internasional di mana Indonesia mempunyai hak berdaulat untuk memanfaatkan sumber daya alam, termasuk yang ada di dasar laut dan di bawahnya (Kusumaatmadja, 2005).

Sayang, prasyarat rohaniah jiwa kemerdekaan itu tidak dirawat secara kuat oleh generasi kepemimpinan bangsa selanjutnya. Kedaulatan Indonesia keluar cenderung melemah, ketika pilihan-pilihan ekonomi-politik kita tunduk pada dikte-dikte kekuatan asing. Kedaulatan Indonesia ke dalam melemah oleh ketidakmampuan negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Kekalahan diplomasi Indonesia dalam penyelesaian sengketa Sipadan menjadi bukti atas merosotnya jiwa kemerdekaan ini. Meskipun ada pengakuan terselubung bahwa Sipadan termasuk bagian Indonesia, namun dengan alasan bahwa Malaysia-lah yang aktif merawatnya, maka Sipadan pun melayang.

Hilangnya jiwa kemerdekaan membuat negara besar seperti Indonesia bisa dikecilkan oleh negara-negara kecil tetangganya. Aneka pelecehan terhadap para TKI, penyerobotan tapal batas, serta penistaan terhadap petugas Indonesia menunjukan secara nyata bahwa kehilangan terbesar Indonesia saat ini adalah hilangnya kebesaran jiwa para pemimpinnya.

Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-65 harus menjadi momen refleksi diri, tentang perlunya menghidupkan kembali jiwa kemerdekaan, dalam rangka memulihkan kebesaran jiwa para pemimpinnya, demi kebesaran bangsa.

Yudi Latif
Cendekiawan muslim
[Perspektif, Gatra Nomor 42 Beredar Kamis, 26 Agustus 2010]

Budaya Lokal Berperan di Minangkabau
Sabtu, 18 September 2010 | 08:19 WIB
akmal-nasir.blogspot.com
ilustrasi

PADANGPARIAMAN, KOMPAS.com–Kearifan budaya lokal berperan penting dalam pembangunan Sumber daya manusia (SDM) di Minangkabau (Sumbar).

“Kearifan lokal dapat dilaksanakan bila hak sifat istimewa nagari diberikan oleh negara kepada Minangkabau,” kata Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar, Sayuti Dt. Rajo Panghulu, pada Seminar Adat Minangkabau di Padangpariaman, Kamis.

Ia menjelaskan, kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas masyarakat lokal.

Dikatakannya, kearifan lokal di Minangkabau meliputi kebijakan setempat, pengetahuan setempat, dan kecerdasan setempat.

Kearifan lokal dapat dilaksanakan bila hak sifat istimewa nagari diberikan, di antaranya susunan asli di nagari, asal-usul di nagari, sistem kekerabatan, dan sistem hukum adat di nagari.

Menurut dia, bila poin-poin tersebut tidak dijelaskan dan diakui negara, maka Minangkabau hanya tinggal nama dan tidak lama lagi akan tenggelam ditelan kekuasaan globalisasi.

“Artinya, sifat istimewa nagari yang disebut dalam UUD ’45 pasal 18 huruf romawi II itu tidak terlaksana oleh negara,” katanya.

Ia menyimpulkan perlu dilakukan sosialisasi hak istimewa nagari diberikan oleh negara sesuai dengan ketentuan UUD 1945.

Sosialisasi dilakukan terhadap orang Minang di kampung halaman  maupun di rantau, termasuk kepada DPR-RI dan DPD RI yang mewakili Sumbar.

Persoalan ini, katanya, perlu disampaikan kepada pemerintah pusat, bahwa bila hak sifat istimewa nagari dapat diakui dan diberikan oleh negara, akan memperkuat NKRI.

Selain itu, pemerintah pusat perlu diyakinkan bahwa semakin diakui tradisi masyarakat lokal atau kearifan lokal akan semakin memperkuat Bhinneka Tunggal Ika.

Hasil penelitian menunjukkan, semakin kuat kearifan lokal, semakin tidak diperlukan regulasi dan tugas, demikian Sayuti Dt.Rajo Pangulu

Ribuan Warga Saksikan Adat “Pukul Sapu”
Sabtu, 18 September 2010 | 08:30 WIB
almascatie.wordpress.com
ilustrasi

AMBON, KOMPAS.com–Ribuan warga dari berbagai wilayah di Kota dan Pulau Ambon membanjiri desa Mamala dan Morela, Kecamatan Leihitu Pulau Ambon, Maluku Tengah, menyaksikan ritual adat “Pukul Sapu” yang digelar setiap 8 Syawal usai Idul Fitri.

Puluhan ribu Ambon maupun dari Masohi, ibukota Kabupaten Maluku Tengah, serta Pulau Haruku, Saparua dan Piru dan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian barat (SBB), turut hadir untuk menyaksikan ritual adat tahunan itu.

Ribuan warga sejak pagi hari telah mendatangani kedua desa yang letaknya sekitar 55 Kilometer sebelah Utara Pulau Ambon, menggunakan ratusan sepeda motor maupun mobil untuk menyaksikan ritual budaya tersebut.

Budaya adat pukul sapu dikedua desa yang memiliki hubungan darah dari satu leluhur dan dilakukan sejak abad 16 itu, menyedot perhatian sejumlah wisatawan nusantara yang secara kebetulan sedang berkunjung ke Ambon.

Beberapa wisatawan mancanegara, terutama dari Australia, Belanda yang kebetulan sedang berlibur di Ambon, juga terlihat hadir untuk menyaksikan atraksi saling memukul dengan lidi yang diambil dari batang daun pohon Aren itu.

Adat pukul sapu lidi dilakukan sedikitnya 40 pemuda tanggung dan telanjang dada tersebut dibagi dalam dua kelompok. Kedua kelompok dibedakan warna celana dan ikat kepalanya yakni berwarna merah untuk satu kelompok dan putih untuk kelompok lainnya.

Sehari sebelumnya para pemuda yang mengikutinya dikumpulkan dalam rumah adat masing-masing untuk dilakukan upacara adat, serta berdoa meminta pertolongan dan restu sang pencipta serta para leluhur agar memberkati mereka yang akan mengikuti ritual tersebut.

Dengan memegang dua ikat batangan lidi yang masih mentah, kedua regu kemudian saling berhadap-hadapan, sambil menunggu bunyi seruling yang ditiup pimpinan adat.

Saat seruling berbunyi kelompok bercelana merah memukul kelompok celana putih, begitu pun sebaliknya saat seruling dibunyikan, giliran kelompok bercelana putih yang melakukan serangan dan memukul kelompok celana merah.

Aksi saling memukul yang menimbulkan kengerian dan histeria penonton ini diiringi tabuhan rebana dan tifa, di mana dampaknya menambah semangat para pemain untuk saling memukul.

Pemuda itu masing-masing menggunakan dua hingga empat batang lidi ukuran lebih besar dua kali lipat dari sapu lidi biasa, terlihat memukul berkali-kali badan lawannya dengan sekuat tenaga, di mana area pukulan hanya dibatasi dari dada hingga ke perut.

Sabetan lidi yang mengenai badan lawan mengeluarkan bunyi cukup keras menyerupai lecutan cambuk, di mana tidak jarang tiga batang lidi yang digunakan sudah hancur hanya dalam dua atau tiga kali sabetan.

Pukulan lidi berkali-kali mengakibatkan guratan merah memanjang tubuh para pemain, serta kebanyakan mengeluarkan darah segar dan tidak jarang potongan batang lidi pun turut tertancap pada kulit dan luka di tubuh mereka.

Namun tidak sedikit pun terlihat atau terdengar erangan dan jeritan kesakitan para pemain akibat sabetan lidi, namun tetap tidak meninggal arena permainan.

Privatisasi BUMN Jangan Jadikan Kita ‘Jongos’ Asing

lokasi: Home / Berita / Ekonomi / [sumber: Jakartapress.com]

Minggu, 19/09/2010 | 09:50 WIB Privatisasi BUMN Jangan Jadikan Kita 'Jongos' AsingJakarta – Anggota Badan Anggaran DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, Privatisasi BUMN tidak boleh memperlemah ketahanan ekonomi nasional atau memperbesar ketergantungan kita pada asing. Privatisasi pun hendaknya memrioritaskan investor dalam negeri.

“Saya perlu menegaskan hal ini agar semua pihak mengawal dengan seksama rencana pemerintah merealisasikan privatisasi delapan BUMN pada semester ini. Kita semua harus kritis, mengingat privatisasi BUMN merupakan rekomendasi dari Structure Adjusment Program IMF yang sejak awal ditentang rakyat,” tandasnya dalam surat elektronik yang dikirimkan ke jakartapress.com, Minggu (19/9/2010).

Dikemukakan, dalam Program Tahunan Privatisasi (PTP) 2010 ini, pemerintah berencana memprivatisasi delapan BUMN dengan tiga opsi strtategi. Opsi IPO dengan target pelepasan saham rata-rata 30% pada PTPN III, IV, dan VII.

Opsi Divestasi melalui pendekatan strategic sales, dengan menjual100% saham pemerintah di PT. C. Phrimissima (52,79%), PT. Kertas Padalarang (48,54%) dan PT. Sarana Karya (100%). Sedangkan Opsi ketiga adalah Right Issue bagi 10,13 persen saham Bank Mandiri dan 18,10 persen saham Bank BNI.

“Saya tidak menentang privatisasi, tetapi pelepasan saham-saham BUMN harus ada urgensinya. Kalau hanya untuk memperkecil defisit APBN, alasan ini terlalu sederhana. Pemerintah justru harus kreatif mencari cara lain untuk menekan defisit APBN. Tak selamanya harus dengan cara menjual aset negara,” tegas Bambang Soesatyo.

“Saya dan juga banyak kalangan lainnya kurang nyaman dengan rencana privatisasi PTPN, Bank Mandiri dan Bank BNI. Dalam era sekarang, kita merasakan bahwa bank BUMN dan PTPN sangat strategis. Karenanya, dominasi pemilikan  negara selayaknya tetap dipertahankan,” tambah vokalis DPR dari Fraksi Partai Golkar (FPG) ini.

Khusus bank BUMN, menurutnya, jika dominasi pemilikan negara diciutkan, maka fungsinya sebagai agen pembangunan akan berkurang. Padahal, lanjut dia, kita sangat mengandalkan fungsi intermediasi Bank BUMN untuk membangun kekuatan dunia usaha nasional. Karena itu, saya berharap pemerintah tidak ceroboh dalam privatisasi bank bumn.

“Dalam privatisasi PTPN, saya berharap pemerintah memberi prioritas bagi pemodal dalam negeri. Saya yakin, masih ada pemodal lokal yang berminat untuk investasi di sektor perkebunan. Pemerintah harus ingat bahwa rakyat tidak merasa nyaman karena banyak perkebunan besar dikuasai pemodal asing, khususnya investor dari Malaysia,” tutur pengurus KADIN Pusat ini. (ira)

19
Sep
10

Purbakala : Kapak Batu Kuno Ditemukan di Pagaralam

Kapak Batu Kuno Ditemukan di Pagaralam
Sabtu, 18 September 2010 | 08:42 WIB
history1978.wordpress.com
ilustrasi

PAGARALAM, SUMSEL, KOMPAS.com–Batu berbentuk kapak yang berumur diperkirakan ribuan tahun ditemukan di Dusun Talangjelatang, Kelurahan Sidorejo, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Jumat.

Kapak batu berukuran lebar dua dan empat cintimeter (cm) dengan panjang 10 cm dan berat 200 gram tersebut terbuat dari batu granit dengan warna hitan mengkilat keputih-putihan.

“Saat itu saya sedang menggali lubang untuk membuat bak penampungan air di halaman rumah, tapi secara tidak sengaja cangkul membentur benda keras, setelah digali lebih dalam lagi didapati batu berbentuk kapak, ” kata Pujiono  warga setemapt.

Ia mengatakan, kemudian batu tersebut dibersihkan dan dibawa ke rumah untuk disimpan, bentuknya mirip sekali dengan kapak yang terbuat dari besi. Ukurannya sisi kanan dua cm dan sisi kiri lima cm dan bagian bawah 10 cm dan tebalnya tiga dan satu cm.

“Pada saat itu saya sedang menggali lubang secara tidak sengaja cangkul membentur benda keras, setelah digali lebih dalam ternyata batu lonjong dan ada bagian pipih,” kata dia.

Semula hanya akan disingkirkan untuk meneruskan membuat lubang, tapi setelah diangkat ternyata batu tersebut terliahat aneh. Kalau diamati dari bentuknya memang terbuat dari batu, tapi bahan pembuatannya sulit didapat di daerah ini bahkan di Indonesia.

“Kalau kita bandingkan sama dengan batu granit yang biasanya didatangkan dari Turki atau Mesir. Kemudian bentuknya cukup unik dan pembuatannya sudah terlihat cukup rapi, sama halnya dengan kapak besi asli,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Senibudaya setempat Syafrudin, mengatakan, memang cukup banyak ditemukan berbagai peninggalan sejarah seperti acra, kubur batu dan kampung megalit di Pagaralam.

“Mengingat jumlahnya cukup banyak dan kendala yang dihadapi saat ini di Pagaralam belum memiliki musium, sehingga masih belum bisa menghimpun semua benda bersejarah tersebut,” kata dia.

Sementara itu Balai Arkeologi Palembang, Sumsel, Kristantina Indriastuti, mengatakan kalau melihat dari bentuk dan ciri-ciri kapak batu yang berhasil ditemukan warga diperkirakan umur 1.000-2.000 sebelum masehi (SM).Pengunaan benda itu pada masa kehidupan tahun sebelum Islam masuk ke Indonesia dan pada masa itu sudah masuk zama perunggu dan besi.




Blog Stats

  • 4,407,382 hits

Archives

Recent Comments

Ratu Adil - 666 on Kenegarawanan : Harta Amanah B…
Ratu Adil - 666 on Kepemimpinan : Satrio Piningit…
Ratu Adil - 666 on Kepemimpinan : Satrio Piningit…
Ratu Adil - 666 on Kenegarawanan : Harta Amanah B…
Ratu Adil - 666 on Kenegarawanan : Harta Amanah B…