Posts Tagged ‘Scoutism

25
Jan
15

Kenegarawanan : Dr Moewardi Bapak Pandu Indonesia

Alm Dr Moewardi Bapak Pandu Indonesia 

Jumat, 23 Januari 2015 – 10:13 WIB

 

Dr Moewardi

Suara Pembaca :

Alm Dr Moewardi Bapak Pandu Indonesia 

30 Januari 1907 adalah hari lahir Pahlawan Kemerdekaan Nasional Dr Moewardi sesuai Surat Keputusan Presiden RI No 190/1964 tanggal 4 Agustus 1964.

Dalam konteks ditengah situasi dan kondisi kenegaraan Republik Indonesia terkini khususnya Keadilan dan Persatuan Indonesia kiranya strategik ditampilkan sosok kepemimpinan Patriot Indonesia yang telah berkontribusi signifikan di 2 (dua) tonggak sejarah Indonesia strategik yaitu Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi Indonesia Merdeka 1945, untuk diteladani bersama baik oleh pemangku pemerintahan maupun oleh komunitas masyarakat sipil.

Sebagai sosok intelektual terekam dari rangkaian pendidikan formal seperti HIS (Hollandsch Inlandsche School, Kudus), ELS (Europesche Lagere School, Pati), STOVIA (School Tot Opleiding Voor Inlandshe Aartsen, Jakarta), NiAS (Nederlandch Indische Arts School), GH (Geneeskundig Hoogeschool, Jakarta) yang berujung dokter spesialis THT di tahun 1939.

Sebagai sosok pejoang politik kebangsaan terjejak dari keorganisasian yang digeluti semisal PemRed Majalah Jong Java 1922; Ketua Jong Java Cabang Djakarta 1925; Utusan Jong Java di Kerapatan Besar Pemuda 28 Oktober 1928 ikrarkan Sumpah Pemuda; turut bentuk Indonesia Muda (IM) Desember 1928 (fusi Jong Java, Jong Sumatera, Jong Ambon, Jong Minahasa, Sekar Rukun, Sangkoro Mudo); Ketua Barisan Pelopor (BP) Djakarta 1944; pimpinan BP amankan acara Proklamasi Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945 di Jl Pegangsaan Timur 56 Jakarta dan Rapat Raksasa IKADA 19 September 1945; Pemimpin Umum Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI, pengganti BP), Solo; turut bentuk Persatuan Perjuangan (PP) 5 Januari 1946 di Purwokerto; turut sebagai penggerak Bandung Lautan Api 23 Maret 1946 bersama BBRI Bandung (M Toha, AH Nasution, Suprayogi); pimpinan Kongres BBRI Pebruari 1948 di Solo, bersikap anti perundingan dengan Belanda dan anti Swapraja, pasca Perjanjian Renville 17 Januari 1948.

Sebagai sosok berjiwa kepemimpinan Pandu Nasionalistik ditapaki dari Nederlandsch Indische Padvinder Vereneging (NIPV) dan di tahun 1925 berprestasi Kelas-I (Kepala Pasukan, Ploeg Leider / Assistant Troep); sebagai pimpinan Jong Java Padvinderij (JJP) mengubah nama jadi Pandu Kebangsaan (PK 1925); inisiator Persatuan Antara Pandu Indonesia (PAPI 23 Mei 1928) bersama Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) dan Indonesische Nationale Padvinders Organisatie (INPO); penggagas prinsip “pandu yang satu adalah saudara pandu yang lainnya, oleh karena itu seluruh pandu harus menjadi satu” atau Satu Organisasi Kepanduan Indonesia (SOKI) di temu PAPI 15 Desember 1929; pembentuk dan Komisaris Besar Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI 13 September 1930) fusi dari PK, Pandu Pemuda Sumatera (PPS) dan INPO; pembentuk dan pimpinan Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI 30 April 1938) bersama Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), NATIPIj dan Syarikat Islam Afdeling Padvinderij (SIAP); pimpinan Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINO-I 19-23 Juli 1941, Jogjakarta dan PERKINO-II 2-12 Pebruari 1943, Jakarta); inisiator Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia, September 1945, Jogjakarta; pimpinan Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia 27-29 Desember 1945, Solo dan pembentuk serta Ketua Pandu Rakyat Indonesia (PRI 28 Desember 1945, yang diakui satu2nya organisasi kepanduan per Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No 93/Bag A, 1 Pebruari 1947).

Sebagai tokoh Patriot Indonesia, sayang saat sedang menjalankan profesi kedokterannya
pada 13 September 1948 di Solo, dinyatakan hilang yang diduga sebagai korban revolusi di era Perang Kemerdekaan 1945-1949.    Sebagai inisiator Pandu Kebangsaan 1925, dimana istilah Pandu untuk pertama kalinya digunakan di Indonesia dan disyairkan WR Soepratman “Pandoe Iboekoe” pada lagu kebangsaan Indonesia Raja 28 Oktober 1928 lalu bermuara serta berkiprah jiwai Gerakan Pramuka 1961-sekarang, maka layaklah Dr Moewardi berkehormatan Bapak Pandu Indonesia dan diteladani pemangku Republik Indonesia jelang peringatan hari lahirnya ke 107 pada 30 Januari 2015 yang akan datang.

Jakarta, 22 Januari 2015
Pandji R Hadinoto, MAPINDO

MAPINDO – Majelis Pandu Indonesia
Politisi Keadilan dan Persatuan Indonesia
PKP17845 – Poros Koalisi Proklamasi 17845
Editor www.jakarta45.wordpress.com

BERITA LAINNYA

Sumber Berita: http://www.edisinews.com


http://edisinews.com/berita-alm-dr-moewardi-bapak-pandu-indonesia-2-.html#ixzz3PnlJ3DFa

Logo Mapindo

 

NAPAK TILAS Dr MOEWARDI

30 Januari 1907 Moewardi terlahir di desa Randukuning, Pati, Jawa Tengah
Periode Kebangkitan Nasional 1908 -1928
Tercatat bersekolah di HIS (Hollandsch Inlandsche School, Kudus), ELS (Europesche Lagere School, Pati), dan1921 Moewardi bersekolah di STOVIA (School Tot Opleiding Voor Inlandshe Aartsen atau Sekolah Dokter Bumi Putera di Kwitang, Jakarta), berlanjut ke NIAS (Nederlandsch Indische Arts School) dan lulus 1931, setelah praktek 5 tahun mengambil spesialisasi THT di GH (Geneeskundig Hoogeschool, Salemba, Jakarta) dan lulus 1939.
Aktivis Nederlandsch Indische Padvinder Vereneging (NIPV) sampai 1925 dan juga Jong Java.
1922 Pemimpin Redaksi Majalah Jong Java
1925 Ketua Jong Java Cabang Jakarta, dan berinisiatif mengubah nama Jong Java Padvinderij (JJP) jadi Pandu Kebangsaan (PK)
23 Mei 1928 turut bentuk Persatuan Antara Pandu Indonesia (PAPI) di Jakarta oleh PK (Pandu Kebangsaan), NATIPIJ (Nationale Islamietische Padvinderij), INPO (Indonesische Nationale Padvinders Organisatie).
28 Okober 1928 Utusan Jong Java di Kongres Pemuda Nasional di Jakarta dan ikut ikrar Sumpah Pemuda
Desember 1928 turut bentuk Indonesia Muda (IM) yang fusi dari Jong Java, Jong Sumatera, Jong Ambon, Jong Minahasa, Sekar Rukun (Sunda), Sangkoro Mudo (Jawa).
Periode Pergerakan Kemerdekaan 1929-1945 :
15 Desember 1929 Moewardi PK di pertemuan PAPI Jakarta usul SOKI (Satu Organisasi Kepanduan indonesia) berprinsip “pandu yang satu adalah saudara pandu yang lainnya, oleh karena itu seluruh pandu harus menjadi satu”
13 September 1930 turut bentuk Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang fusi dari Pandu Kebangsaan (PK), Pandu Pemuda Sumatera (PPS), Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie), dan Moewardi Komisaris Besar KBI
Desember 1930 Kongres/jambore KBI Pertama di Ambarwinangun, Jogjakarta
Juni 1931 Pertemuan Pemimpin I KBI di Purworejo, menetapkan warna “merah putih” sebagai warna setangan leher dan bendera KBI sesuai azas kebangsaan Indonesia.
19-21 Juli 1932 Jambore II KBI di Banyak, Malang, dipimpin KomBes Moewardi, memutuskan tentang Upacara Pelantikan Pandu dan Upacara Pengibaran Bendera
20-24 Juni 1934 Jambore III KBI di Solo, menerbitkan AD/ART, Petunjuk Permainan, Peraturan Mendirikan Cabang dlsb
1936 Jambore Nasional IV KBI di Kali Urang, Jogjakarta dan perkemahan di lapangan Diponegoro dipimpin KomBes Moewardi
26-30 April 1938 temu PAPI di Solo bicarakan All indonesian Jambore, dibentuk Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (KBI Ketua, KAKI (Kepanduan Azas Katholik indonesia) Notulen, NATIPiJ Bendahara, SIAP (Syarikat Islam Afdeling Padvinderij) Urusan Bagian Teknik,
1939 Konperensi BPPKI di Bandung putuskan All Indonesian Jambore jadi Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINO)
11 Pebruari 1941 BPPKI di Solo putuskan PERKINO di Jogjakarta.
19-23 Juli 1941 PERKINO I di Gampingan, Jogjakarta
Maret 1942 Jepang menaklukkan Hindia Belanda, dan 4 bulan kemudian melarang partai dan organisasi rakyat Indonesia, serta menghidupkan Keibodan & Seinendan.
2-12 Pebruari 1943 PERKINO II di Jakarta
4 April 1944 KBI dibekukan di Gang Tengah, Jakarta
1944 Ketua Barisan Pelopor Daerah Djakarta Raja, wakilnya Wilopo SH
16-17 Agustus 1945 memimpin Barisan Pelopor amankan Proklamasi Indonesia Merdeka di Jl Pegangsaan Timur 56
18 Agustus 1945 Dr Moewardi KetUm Barisan Pelopor (berubah nama jadi Barisan Pelopor Republik Indonesia – BPRI)
19 September 1945 memimpin Barisan Pelopor amankan Rapat Raksasa IKADA
September 1945 PKPI Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia dibentuk di Jogjakarta
15-16 Desember 1945 BPRI berubah nama jadi Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI) bermarkas di Solo, Dr Moewardi Pemimpin Umum BBRI
27-29 Desember 1945 pimpinan Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia di Solo membentuk Pandu Rakyat Indonesia (PRI) yang diketuai Dr Moewardi
Periode Perang Kemerdekaan 1945 – 1949 :
5 Januari 1946 ikut bentuk Persatuan Perjuangan (PP) di Purwokerto, dilanjuti bentuk jaringan teritorial BBRI Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur
23 Maret 1946 pelaku Bandung Lautan Api bersama Barisan Banteng di Bandung seperti Toha, AH Nasution, Suprayogi
1 Pebruari 1947 PRI diakui sebagai satu2nya organisasi kepanduan per Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No 93/Bag.A.
25 Maret 1947 Perjanjian Linggarjati yang ditentang Moewardi bersama Soedirman, Oerip Soemoharjo dan Tan Malaka
1 Juli 1947 Agresi Militer I Belanda
17 Januari 1948 Persetujuan Renville
Pebruari 1948 Kongres BBRI di Sarwakan, Solo, sikapi anti perundingan dengan Belanda dan anti Swapraja, bersama Mulyadi Djojomartono ditangkap atas perintah Mendagri Dr Soedarsono, namun dilepaskan kembali atas dukungan BBRI, Soedirman dan Oerip Soemohardjo.
13 September 1948 hilang saat berangkat praktek kedokteran di RS Jebres, Solo, terduga korban aksi kekerasan ditengah suasana dan kondisi saat itu yaitu pasca aksi Partai Komunis Indonesia 11 September 1948 di Madiun, sementara Dr Moewardi pimpinan Gerakan Rakyat Revolusioner yang berseberangan.
Periode Indonesia Berkedaulatan 1950 – sekarang
4 Agustus 1964 ditetapkan jadi Pahlawan Kemerdekaan Nasional per Surat Keputusan Presiden RI No 190/1964

Jakarta, 30 Januari 2015
MAPINDO, Majelis Pandu Indonesia
DR Ir Pandji R Hadinoto, MH




Blog Stats

  • 4,405,849 hits

Archives

Recent Comments

Ratu Adil - 666 on Kenegarawanan : Harta Amanah B…
Ratu Adil - 666 on Kepemimpinan : Satrio Piningit…
Ratu Adil - 666 on Kepemimpinan : Satrio Piningit…
Ratu Adil - 666 on Kenegarawanan : Harta Amanah B…
Ratu Adil - 666 on Kenegarawanan : Harta Amanah B…